Dalam setiap event, hal yang selalu dilakukan peserta adalah dokumentasi, tidak jarang dokumentasi ini kemudian muncul di berbagai media sosial.

Hari sabtu lalu rock band anak, Rocket, turut dalam acara yang diadakan oleh Majalah XYKids… Tidak lama kemudian saya posting video dan photo – photo penampilan 4 orang anak yang tergabung dalam band itu.

Keesokan harinya giliran adiknya ikut dalam acara Lomba Grand Prix Junior Band (GPJB XIII), merupakan lomba rutin tahunan drumband tingkat nasional. Sebelumnya pada tahun 2009 anak saya yang nomor satu juga menjadi peserta lomba drumband yang sama. Berikut video yang saya buat dari acara tersebut.

Pada saat penulisan blog entry ini, video yang saya unggah tersebut sudah mendapatkan 200 views dan 13 likes.. padahal belum 12 jam saya publish di YouTube. berbeda dengan 5 tahun lalu, akses streaming YouTube saat ini sudah menjadi hal yang sangat mudah, itupun video – video yang saat anak saya nomor satu menjadi peserta ditonton masing – masing

dan

3.750 kali.. Gambaran lain, video drumband yang di unggah oleh TK Alazhar 1 bulan Maret 2013, sudah menuai lebih dari 13.000 views. sebuah event acara untuk mendatangkan orang sebanyak itu pasti sebuah acara yang sangat besar sekali.

Dari uraian diatas, besarnya potensi marketing dari adanya peserta yang merekam acara lomba yang kemudian mereka share ke social media sekilas sangat menjanjikan..

Selanjutnya ada beberapa pemikiran saya yang bisa diterapkan dalam sebuah event..

  1. Baiknya ada keleluasaan peserta mengabadikan keikut-sertaan dalam acara, misalkan dengan menyediakan tempat khusus untuk mengambil foto atau video..

  2. Brand yang hendak anda tonjolkan sebaiknya tampil dengan jelas di obyek yang akan di abadikan.. Seperti acara yang diadakan XYKids yang anak saya ikuti, identitas brand majalah tersebut sangat terlihat dari hiasan panggungnya.. Contoh lain, pada lomba olah raga, branding kaos peserta juga bisa digunakan untuk mencapai tujuan ini..

  3. Kegiatan dokumentasi dan sharing bisa dilombakan agar peserta lebih bersemangat untuk buat dan sharing hasil mereka, misal: Lomba foto acara/peserta lomba dimana pesertanya wajib share hasil mereka ke Facebook/Google Plus page penyelenggara.. Atau lomba video yang hasil unggah YouTube-nya di tweet ke penyelenggara akun Twitter penyelenggara.

Yaps, itu sedikit pemikiran. sepenuhnya adalah pandangan dari seorang ayah, dengan pekerjaan non marketing, yang sangat senang mendokumentasikan kegiatan yang diikuti anaknya.

Saya jadi ingin tahu pandangan pembaca yang memang profesional dibidang marketing. What do you think?