Kayaknya semua orang sudah sepakat soal konsep keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri, terutama kaitannya dengan kecerdasan anak. menurut berbagai referensi, seni adalah salah satu cara untuk mencapai hal ini. dalam penerapan di dalam keluarga saya, kami mencoba seni musik.

Ketertarikan ini muncul pertama kali saat anaknya melihat video clip “Canon Rock” oleh Funtwo di youtube. sebagai orang tua, pertimbangan pertama kami adalah.. “Apakah anaknya bakal betah belajar main gitar atau malah bakal angot – angotan”.

Diskusi awal istri saya sama temannya soal anak belajar musik, justru kami dapat feedback kalo anaknya teman tadi belajar Biola cuma 4 bulan. selanjutnya tidak diteruskan, dengan alasan yang tidak jelas. Tetapi setelah diskusi mendalam dengan istri.. akhirnya kami putuskan untuk menuruti keinginan anaknya dan mengikut sertakan Bagus di Purwacaraka Music School Bintaro. Belajar mulai dari gitar klasik.

Kekhawatiran kami soal kebosanan pelan – pelan mulai muncul. beruntung tidak lama ada acara konser internal tempat Bagus belajar musik yang membuat semangat anaknya meningkat kembali.

Selesai buku satu Gitar Akustik. sekarang Bagus kami alihkan untuk belajar Electric Guitar sesuai keinginan awal.. tetap di tempat kursus yang sama dan dengan guru yang sama pula, terus terang M. Rizal di Purwacaraka Bintaro recommended banget.

Anyway. Gitar listrik menurut saya hal ini sudah mulai mendekati ranah Teknologi Informasi. bidang dimana kompetensi saya cukup banyak. 😀 . sudah beberapa minggu ini saya kutak – katik Garageband. dimana sebelumnya kami sudah membeli interface Electric Guitar/Bass merek Apogee Jam.

Di sini kesempatan belajar bareng serta bermain bersama anakku semakin besar.. dari sudut pandang berbeda. kesempatan melakukan hal bersama – sama antara ayah dengan anak adalah hal yang luar biasa baiknya.. sekaligus menjaga semangat anaknya belajar musik.