Sebuah komentar yang menarik di blog ini menggelitik saya untuk menuliskan tentang deployment jaringan OpenVPN saya pada level aplikasi.
OpenVPN
Seperti yang pernah saya tulis di blog ini, saya telah mendeploy sebuah Enterprise Network dengan menggunakan PC layak pakai, kayak penghalusan pakaian bekas aja 😛 , yang kami instal IPCop. dengan 4 kantor cabang memanfaatkan koneksi speedy dan 3 kantor lainnya menggunakan koneksi wireless. Sementara OpenVPN server kami deploy menggunakan hardware P4 rakitan terinstal IPCop di head office dengan koneksi Internet dedicated 512Kbps.
Sore ini banyak banget masalah yang muncul. udah kehilangan meterial di proyek. pas lagi marah2 di telpon tiba2 muncul petugas pemeriksa karcis. saya ambil sebuah karcis di saku dan ternyata orang ini berkata bahwa karcisnya bukan yang ini. saya periksa tanggal nya benar 29 Juli 2008. ternyata karcisnya untuk keberangkatan dari Pondok Ranji ke Sudirman. namanya orang lagi marah. saya pun langsung marah sama dia. dan berkata bahwa saya udah beli.
Pembicaraan saya ama temen. yang kebetulan menjadi penumpang pesawat.
(10:56:09 AM) Wisu: opo’o bum
(10:56:15 AM) Wisu: ledakan opo?
(10:56:24 AM) Bumi: mbuh, trus suruh turun
(10:56:39 AM) Bumi: opo mesin opo ban gak ngerti cuma nek ban tak delok gak kempes
(10:57:02 AM) Wisu: awakmu wis semepet take off
(10:57:03 AM) Wisu: ?
(10:57:38 AM) Bumi: wes 1/4 landasan
Sudah hampir 2 minggu anakku masuk SD. Senin tanggal 14 kemaren hari pertama anakku di bangku sekolah dasar. tepatnya di kelas 1D SD Pembangunan Jaya. Kebetulan satu kelas sama sohibnya di TK.. Nadhif. Alamat banyak ngobrolnya nih. 😛
Sengaja saya mengambil cuti pada hari pertama Bagus masuk SD.
Seminggu sebelumnya saya dan mamanya sudah sibuk mencari buku dan peralatan sekolah lainnya. jenis mata pelajaran anak SD sangat berbeda dengan dulu. yang menarik adalah buku pelajaran ada Pelajaran Komputer.
Saya sempat bingung cara bayar PBB lewat aplikasi online banking KlikBCA.
Awalnya dikompori temen. katanya drupal asik. tidak lama kemudian seorang client juga mengatakan hal yang sama soal drupal.
Penasaran saya download drupal dan jalankan di laptop saya. terus terang menurut saya sedikit membingungkan. apalagi karena saya sudah terbiasa dimanja oleh Joomla.
Lama-lama client yang menanyakan drupal minta saya mencari seorang yang bisa ngajarin drupal. Untungnya ketemu Komunitas Drupal Indonesia. dan seperti yang terjadi di awal. saya dikompori drupal mania. selain kompor banyak hasil postif yang saya dapatkan dari obrolan dengan Wendy.
Goro2 postinge Luhur. Rek. kamarku ndisik jamane kuliah. 😀