Sudah seminggu ini saya sedang mencari sebuah notebook. Ada beberapa syarat yang saya patok
No OS -> karena notebook tersebut akan saya pakai sendiri. ada perasaan sayang kalo mesti beli sebuah OS dan ujung2 nya nggak saya pakai.
Konektifitas Wifi dan Bluetooth -> haree gini.
Prefer yang agak kecil.
Keren juga kalo ada kameranya.
RAM minimum 1GB
Minggu lalu akhirnya saya putuskan membeli IBM T42p.
In the past I have been struggling with presentations on my Ubuntu powered Lenovo Y400, this machine uses an nVidia graphic adapter
OpenGL renderer string: GeForce Go 7300/PCI/SSE2
Whenever I plug the projector in. I have to restart my X-Server via Crtl+Alt+Backspace. It also gives me an aching neck where the screen only shows up on the LCD Projector. honestly sometimes i have type while my face tries to look at a screen behind me.
Berawal mobil rusak dan harus turun mesin ganti metal serta kemungkinan besar oversize piston.
Insya Allah saya mengambil keputusan yang tepat untuk menjual mobil yang sangat berjasa tersebut dibawah harga pasar. kini kemana2 aku harus naik motor. dan tadi malam saat pulang tahlilan Ibu hari ke 5. PDAPhone H6965 disaku terkena hujan. 🙁 tadi malem sih masih oke. tapi pagi ini tidak mau nyala sama sekali. 🙁
Karena sibuk saya belum sempat bawa device tersebut ke HP Service Center.
Dalam perjalanan pulang dari business trip ke Medan. sesaat setelah melewati mesin X-Ray di bandara Polonia. iseng saya bertanya kepada petugas penjaga mesin. Pak. isinya laptop saya apa aja ya.?
Jawabanya sang petugas sungguh diplomatis.
“ada kabelnya.”
😛
Installing Ubuntu’s latest LTS on this portable machine was very easy. nearly every device was identified properly.
The only major issue was sound. i had to disable the external amplifier to get audio on the speakers. this was done by installing gnome-alsamixer. simply running it then untick the enable external amplifier option gave sound. next is the webcam.
Bus 002 Device 002: ID 054c:0107 Sony Corp. VCC-U01 Visual Communication Camera
Nggak tahan juga. akhirnya beberapa pekerjaan saya pending dan saya putuskan meng-upgrade notebook saya ke Hardy Heron. awalnya saya ingin fresh install agar partisi Windows bisa saya hapus. bayangin. saya pertahankan 10GB NTFS tidak terpakai hanya karena ada sticker M$ dibelakang notebook. tujuan mulia itu tidak jadi saya laksanakan dengan pertimbangan fresh install akan semakin menghabiskan waktu untuk meng-install aplikasi2 tambahan dan konfigurasi setting2 yang saya butuhkan. ya udah lah. akhirnya saya upgrade saja.
Yah.. wireless interface Linksys gue di rumah rusak 🙁 . Indikator WLAN nggak nyala dan kata DDWRT radio-nya unknown.
koneksi pakai kabel sih masih bisa. :-/ . tetep aja kurang enak 🙁